Sistem pendidikan Korea Selatan sering dijadiin contoh karena prestasi akademiknya tinggi banget. Ranking PISA bagus, siswa-siswanya disiplin, dan teknologi slot neymar88 pendidikan mereka termasuk canggih. Tapi, layak disebut “terbaik”? Belum tentu. Soalnya, di balik prestasi itu, ada tekanan mental yang gila-gilaan dan budaya kompetisi ekstrem yang bikin banyak siswa ngerasa hidupnya cuma soal nilai dan ujian.
Prestasi Akademik Tinggi, Tapi Apa Harganya?
Gak bisa dipungkiri, Korea Selatan punya sistem belajar yang disiplin. Dari SD sampai SMA, siswa terbiasa dengan jadwal ketat, les tambahan (hakwon), dan ujian bertubi-tubi. Hasilnya? Banyak yang keterima di universitas top, dan skor pendidikan nasional mereka diakui dunia. Tapi di sisi lain, angka stres, depresi, dan bahkan kasus bunuh diri di kalangan pelajar juga tinggi.
Baca juga: Di Balik Ranking Tinggi, Ini Fakta Gelap Pendidikan Korea Selatan
Ini nunjukkin bahwa sistem yang terlalu fokus sama akademik bisa bikin anak kehilangan masa mudanya. Banyak siswa di Korea Selatan sekolah dari pagi sampai malam, terus lanjut les sampai dini hari. Waktu buat istirahat, bersosialisasi, atau eksplorasi minat pribadi? Minim banget.
5 Hal yang Bikin Pendidikan Korea Selatan Dianggap Maju (Tapi Juga Kontroversial)
-
Kurikulum Ketat dan Terstruktur
Materi pelajaran disusun rapi dan mendalam. Tapi kadang terlalu padat, sampai anak susah napas. -
Budaya Belajar yang Kompetitif
Dari awal udah ditanamin kalau harus juara. Gagal masuk universitas top bisa dianggap aib. -
Teknologi Pendidikan yang Canggih
Sekolah digital, materi interaktif, dan pemanfaatan AI bikin proses belajar makin efisien. -
Peran Guru yang Dihormati Banget
Guru di Korea punya posisi sosial tinggi, jadi lebih dihargai dan disegani. -
Sistem Ujian yang Menentukan Masa Depan
CSAT (ujian masuk universitas) dianggap penentu hidup. Satu hari ini bisa jadi titik balik masa depan siswa.
Baca juga: Apakah Sistem Pendidikan Ketat Selalu Lebih Baik? Lihat Kasus Korea
Sistem pendidikan Korea Selatan emang punya keunggulan dari sisi prestasi. Tapi kalau ngomongin soal pendidikan secara holistik — yang gak cuma nilai, tapi juga mental, kreativitas, dan keseimbangan hidup — masih banyak PR besar di balik prestasi itu.
Jadi, apakah Korea Selatan punya pendidikan terbaik? Tergantung dari sisi mana lo ngeliatnya. Kalau lo liat dari angka dan disiplin, mungkin iya. Tapi kalau lo liat dari kesehatan mental, kebebasan berekspresi, dan kualitas hidup siswa, sistem ini justru bisa jadi terlalu keras.
Yang ideal? Mungkin bukan niru mentah-mentah sistem mereka, tapi ambil yang bagus dan perbaiki yang masih kurang, biar pendidikan beneran jadi tempat berkembang, bukan cuma tempat berjuang